Dalam arsitektur modern yang megah, dinding tirai batu, dengan teksturnya yang unik dan pesonanya yang abadi, telah menjadi bagian tak terpisahkan dari cakrawala kota. Namun, keindahan ini tidak kekal; begitu dinding tirai batu terkena rembesan air, penampilan dan kinerjanya dapat sangat terganggu. Di Tiongkok, lebih dari 30 juta meter persegi dinding tirai batu dipasang setiap tahun, tetapi masalah polusi yang menyertainya telah menyebabkan beberapa bangunan yang dulunya mengilap memudar hanya dalam waktu tiga tahun.
Bagaimana kita dapat memastikan bahwa bagian luar batu bangunan kita tetap segar seperti baru?
Berikut jawaban kami.
1. Merancang Sistem Drainase yang Tepat
Dalam banyak kasus arsitektur, tingkat polusi bervariasi berdasarkan lokasi, sering kali karena masalah drainase. Arah drainase yang salah dan tidak pantas Pengaturan pipa drainase dapat menyebabkan akumulasi air, yang pada gilirannya memicu polusi. Genangan air tidak hanya menyebabkan debu menempel pada permukaan batu, membentuk noda air, tetapi juga sulit dideteksi jika disebabkan oleh pipa drainase yang pecah, yang mengakibatkan kerusakan pada panel batu. Oleh karena itu, merancang sistem drainase yang rasional adalah kunci untuk menghindari potensi bahaya akumulasi air.
2. Memilih Material Pelapis yang Tepat
Berbagai jenis batu sangat banyak, dengan masing-masing jenis memiliki tingkat ketahanan, ketahanan terhadap korosi, dan kinerja pelapukan yang berbeda. Beberapa batu hanya cocok untuk penggunaan di dalam ruangan dan tidak dapat bertahan terhadap lingkungan luar ruangan yang kompleks dan bervariasi. Misalnya, batu dengan banyak pori-pori permukaan, seperti batu pasir, rentan terhadap pertumbuhan jamur, yang menyebabkan bintik-bintik hitam dan lumut hijau, yang menyebabkan tantangan pemeliharaan yang signifikan. Dengan demikian, sangat penting untuk memilih batu yang tepat berdasarkan kondisi iklim di sekitar bangunan dan kebutuhan aktual proyek, seperti granit, dan untuk melakukan perawatan perlindungan impregnasi enam sisi sebelum pemasangan untuk memastikan tindakan kedap air telah dilakukan.
3. Memasang Material Isolasi dengan Benar
Selama pemasangan dinding tirai batu, pengisian dengan bahan insulasi sangatlah penting. Akan tetapi, banyak pekerja konstruksi yang secara tidak sengaja merobek lapisan aluminium pada lapisan luar kapas insulasi, yang menyebabkan insulasi tersebut rusak setelah menyerap air, sehingga memengaruhi efek insulasinya, dan berpotensi menyebabkan terbentuknya noda air. Oleh karena itu, pemasangan bahan insulasi yang benar dan pemeliharaan integritas lapisan aluminium luar sangatlah penting untuk menjaga kinerja dinding tirai batu.
4. Menggunakan Sealant dan Konektor Berkualitas
Kualitas sealant secara langsung memengaruhi tingkat polusi pada panel batu. Sealant yang kualitasnya buruk dapat mengikis batu, menyebabkan polusi yang tidak dapat dipulihkan. Oleh karena itu, penting untuk memilih sealant yang bebas polusi dan melakukan uji penyerapan minyak sebelum digunakan. Selain itu, struktur dinding gorden harus disambung menggunakan baja tahan karat atau paduan aluminium untuk menghindari penggunaan konektor yang kualitasnya buruk, mencegah oksidasi logam dan pembentukan karat.
Kesimpulan
Dengan menerapkan strategi ini, kita dapat secara efektif meningkatkan daya tahan dan estetika dinding tirai batu, mengurangi biaya perawatan karena rembesan air dan polusi. Desain, konstruksi, dan perawatan yang tepat adalah kunci untuk memastikan bahwa dinding tirai batu mempertahankan tampilannya yang segar dan mengilap dalam jangka panjang.
Lillian Fortune Batu Timur
📧 Email: sales05@fortunestone.cn 📞 Telepon: +86 15960363992 (Tersedia di WhatsApp) 🌐 Situs web: www.festonegallery.com | www.fortuneeaststone.com