Ketebalan lempengan batu merupakan masalah kompleks yang memerlukan pertimbangan sifat fisik dan kimia batu serta lingkungan tempat batu tersebut akan digunakan. Artikel ini membahas ketebalan lempengan batu yang ideal dari enam aspek: tingkat penyerapan air, kekuatan, retakan, pelapukan, porositas, dan suhu.
Tingkat Penyerapan Air
Tingkat penyerapan air merupakan indikator fisik yang mengukur kemampuan batu untuk menyerap air, yang secara signifikan memengaruhi sifat fisik dan kimia serta kekuatannya. Batu dengan tingkat penyerapan air yang tinggi akan menyerap sejumlah besar air saat terkena air, yang menyebabkan penurunan kekuatan dan potensi penyakit. Oleh karena itu, untuk batu dengan tingkat penyerapan air yang tinggi, menambah ketebalannya dapat menghindari penyakit dan melemahkan hilangnya kekuatan sampai batas tertentu.
Indikator Tingkat Penyerapan Air untuk Granit, Marmer, dan Batu Kuarsa
Granit: 0,07%~0,30%
Marmer: 0,06%~1,0% dari
Batu Kuarsa: 0,10%~2,00%
Kekuatan
Kekuatan batu mengacu pada kemampuannya untuk menahan kerusakan akibat kekuatan eksternal. Kekuatan merupakan indikator penting kualitas batu, dan batu dengan kekuatan rendah perlu meningkatkan ketebalannya untuk meningkatkan penggunaan dan nilai komersialnya.
Retakan
Retakan adalah retakan yang terbentuk pada batu akibat tekanan atau lingkungan, terbagi menjadi retakan mikro dan retakan makro. Untuk batu dengan retakan parah, ketebalan pelat harus dipertimbangkan untuk ditingkatkan, baik untuk dekorasi lantai maupun dekorasi dinding.
Pelapukan
Pelapukan batu mengacu pada fenomena hidrat kristal batu yang kehilangan air kristal dalam suhu ruangan dan udara kering, yang merupakan proses perubahan kimia. Pelapukan mengurangi kekasaran permukaan struktur batu, menghasilkan retakan baru, dan mengubah sifat fisik dan mekanis batu.
Porositas
Porositas mengacu pada persentase volume pori-pori dalam material blok relatif terhadap volume total material dalam kondisi alami, yang sesuai dengan kepadatan material. Batu dengan porositas tinggi memiliki tingkat penyerapan air yang tinggi, cenderung menyerap dan menahan air, dan lebih rentan terhadap kerusakan dan pecah. Oleh karena itu, ketebalan batu dengan porositas tinggi harus lebih tebal daripada batu dengan porositas rendah.
Indikator Porositas untuk Marmer, Granit, dan Batu Kuarsa
Marmer: 0,5%~4%
Granit: 0,2%~3%
Batu Kuarsa: 0,60%~5,00% dari
Suhu
Kekuatan batu secara bertahap menurun seiring dengan peningkatan suhu. Batu yang digunakan di lingkungan bersuhu tinggi harus lebih tebal agar kekuatannya tetap terjaga.
Kesimpulan
Ketebalan lempengan batu tidak boleh digeneralisasikan, tetapi harus ditentukan berdasarkan jenis batu tertentu, sifat fisik dan kimianya, serta lingkungan tempat batu tersebut akan digunakan. Ketebalan lempengan batu yang berbeda harus bervariasi dalam kondisi yang sama, daripada harus seragam.~16mm atau bahkan lebih tipis. Selama ini, kita mungkin telah melakukan kesalahan dalam memilih ketebalan batu, dan di masa mendatang, kita harus lebih memperhatikan analisis masalah tertentu secara khusus.
Lillian Fortune Batu Timur
📧 Email: sales05@fortunestone.cn 📞 Telepon: +86 15960363992 (Tersedia di WhatsApp) 🌐 Situs web: www.festonegallery.com | www.fortuneeaststone.com